Ketahui Cetak Sablon Dengan Berbagai Teknik
Dipercaya bahwa teknik sablon pertama kali ditemukan di China, pada zaman Dinasti Song (960 – 1279 M). Kemudian beberapa negara Asia seperti Jepang dan lainnya mencoba untuk mengadopsi metode cetak baju kaos ini dan mengembangkannya dengan memadukannya dengan penggunaan teknik sablon atau cetak lainnya.
Namun akhirnya, teknik sablon ini dipatenkan di Inggris oleh Samuel Simon pada tahun 1907. Awalnya, penyablonan digunakan sebagai metode untuk melakukan pencetakan pada kertas dinding (wallpaper), pencetakan sprei, sutra, atau bahan–bahan kain lainnya yang memiliki kualitas tinggi. Kemudian, penyablonan merambah ke berbagai media, termasuk sablon kaos, sablon poster dan sablon pada media lainnya.
Di dunia teknologi industri, teknik penyablonan diadopsi oleh para seniman sebagai suatu solusi atas biaya pencetakan yang mahal. Sablon adalah solusi praktis dan murah untuk melakukan pencetakan secara berulang–ulang. Kini teknik sablon menjadi terkenal, baik dalam dunia seni, maupun pencetakan secara komersial.
1. Sablon Rubber
Jenis sablon yang pertama ini memiliki daya lekat atau rekatnya bisa dikatakan jempolan. Tinta yang digunakan timbul dan melar atau elastis, sehingga tahan lama. Sablon ini banyak diminati karena selain awet biaya produksinya juga cenderung lebih murah. Ciri yang mudah dikenali, umumnya hasil printan akan terasa timbul dan sedikit kasar.
2. Sablon Plastisol
Sablon jenis ini hadir dalam banyak pilihan warna yang tentu bisa memberi efek cerah pada desain kaos yang disediakan. Walaupun plastisol sudah sesuai standar internasional, namun jenis sablon yang satu ini cenderung kurang tahan lama. Sebab tinta yang digunakan biasanya tidak tahan panas. Efeknya tinta ini mudah sekali mengelupas jika tidak dirawat dengan baik dan benar.
3. Sablon Glow In The Dark
Sesuai dengan namanya sablon jenis ini memang unik karena mampu menyala di tempat yang gelap. Saat ini semakin banyak digunakan karena memberi efek glow in the dark tadi. Rahasia kemampuannya bisa bercahaya atau menyala di tempat gelap adalah penggunaan fosfor untuk tintanya.
4. Sablon foil
Adalah salah satu jenis sablon yang dalam proses pembuatannya menggunakan bahan kertas logam, dimana prosesnya menggunakan press heater agar bahan kertas foil akan berpindah ke kaos.
Prosesnya diawali dengan menggunakan suatu perekat pada baju yang akan disablon, lalu dikeringkan. Kemudian, selembar foil akan dipanaskan, dan ditempelkan pada gambar yang dihasilkan oleh perekat tersebut. Ketika proses tersebut selesai, foil akan menempel dengan gambar tersebut, dan bagian yang berlebih akan dibuang. Sablon jenis ini terbilang unik, karena dapat menciptakan efek metalik
Tinggalkan Balasan